Kamis, 13 September 2018

Resensi novel MURIDKU GURU TERBAIKKU

Belajar Dari Murid

IDENTITAS BUKU:
Judul: Muridku Guru Terbaikku
Penulis: Ninuk Budiarini
Penerbit: Elexmedia Komputindo
Cetakan: I, 2014
Tebal: 182 halaman
 ISBN: 978-602-02-3080-1

Ringkasan/sinopsis:
          Seorang guru secara umum dianggap sebagai sosok yang mengajar dan mendidik murid-murid. Para murid belajar ilmu dan moral yang disampaikan oleh guru. Namun bukan tidak mungkin jika guru belajar dari muridnya sendiri. Banyak nilai-nilai kehidupan yang secara tidak langsung dapat dipelajari oleh guru dari pengalaman hidup muridnya. Hal tersebutlah yang ingin ditunjukkan oleh penulis melalui buku ini . Semua cerita yang diangkat di buku ini merupakan true story, berdasarkan pengalaman yang dialami sendiri oleh seorang guru sekaligus penulis buku ini.

          Penulis mengkisahkan bahwa terdapat muridnya yang bekerja menjadi tukang parkir dan pengamen. Koin demi koin dikumpulkan anak itu untuk membayar SPP agar dapat ikut ujian semester. Ia berjuang pantang menyerah hingga akhirnya ia mampu mengumpulkan 495.000 untuk melunasi SPP-nya selama setahun. Namun itu pun masih kurang 5.000. Anak itu berjanji untuk berusaha melunasinya (hal 3-4).

          Kemudian guru dan mahasiswa calon guru dapat belajar untuk memahami murid lebih dalam. Ketika seorang murid sering tidak masuk sekolah, siapa yang menyangka bahwa ternyata anak tersebut absen karena harus merawat ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Itulah yang terjadi pada salah satu murid yang diceritakan penulis. Ia hanya tinggal berdua bersama ibunya, sedangkan ayahnya pergi dari rumah (hal 13-14). Tentu kondisi-kondisi sulit seperti itu harus dipahami oleh guru. Dari kisah tersebut, penulis juga seperti diingatkan Tuhan untuk tidak angkuh dan menjauh dari ibunya, walau saat kecil ia dididik dengan keras. Bagaimanapun juga tetap harus disyukuri bahwa sang ibu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Hal itu tentu juga menjadi pelajaran bagi semua orang, tidak hanya bagi guru saja.

         Masih banyak lagi cerita seputar pengalaman penulis bersama murid-muridnya dalam buku yang terdiri dari 29 bab ini. Cerita-cerita tersebut kaya akan pesan moral yang relevan untuk semua kalangan. Penyajian cerita menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Cerita juga berdasarkan pengalaman sehari-hari yang sederhana sehingga mudah dicerna ketika dibaca.

Kekurangan novel:
          Ya,menurut saya sendiri kekurangan dari novel adalah bahan kertas nya,kenapa?karena kertas agak tipis,harga nya pun lumayan buat kantong pelajar,hehehehe...

Kelebihan novel:
           Menurut saya, kelebihan dari novel ini adalah tata bahasa yang mudah dimengerti oleh orangtua,murid sekolahan,dan sampul buku/cover nya menarik. 

Saran:
           Alangkah baiknya jika buku dijual dengan harga yang terjangkau,kualitas buku ditingkatkan. Cukup sekian terimakasih.

KUNJUNGI JUGA BLOG SAYA YANG ISINYA KUMPULAN RESENSI NOVEL: https://ribhigustiadress.blogspot.com/2019/01/scroll-ke-bawah-untuk-selanjutnya.html

Resensi ini dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014 (degan pengubahan secukupnya) 

1 komentar:

  1. Bagus sekali resensi yang dibuat oleh blogger ini,semoga semakin maju kedepannya

    BalasHapus